Konfigurasi Dasar pada VLAN

April 10, 2018

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logik berdasarkan fungsi, departemen atau project team .

Keuntungan dalam menggunakan VLAN :
§  Lebih efisien pada saat melakukan broadcast
§  Lebih aman dari sisi user
§  Lebih mudah dalam pengelolaan
§  Lebih murah dari sisi biaya pembangunan jaringan

Topologi Diagram

Tabel IP Address

Inisialisasi Port pada Switch2 dan Switch3


Langkah 1. Membangun topologi jaringan pada Packet Tracer

Langkah 2. Setting IP pada setiap PC



Langkah 3. Mengganti Hostname dari masing-masing Switch


Langkah 4. Inisialisasi semua port pada setiap switch agar kondisi shutdown
Switch 1 :



















Switch 3 :










Langkah 5. Mengaktifkan kembali port pada S2 dan S3



Langkah 6. Membuat VLAN pada Switch
S1 :

Untuk melihat VLAN yang sudah terbentuk pada switch dapat menggunakan perintah show vlan brief

S2 :

S3 :



Langkah 7. Menyambungkan port ke VLAN pada S2 dan S3


Langkah 8. Menetapkan management VLAN
 
Langkah 9. Konfigurasi trunk dan native VLAN untuk trunk port pada switch

Langkah 10. Memverifikasi bahwa switch dapat berkomunikasi

Langkah 11. Ping beberapa host dari PC2

Pertanyaan : ping dari PC2 ke PC1 apakah berhasil ?

Jawaban : ping tidak berhasil karena PC2 dan PC1 memiliki subnet yang berbeda dan berada pada virtual LAN yang berbeda pula. PC2 terhubung dengan VLAN 20 (students) sedangkan PC1 terhubung dengan VLAN 10 (staff) sehingga mereka tidak dapat berkomunikasi.

Pertanyaan : ping dari PC2 ke VLAN 99 IP 172.17.99.12 apakah berhasil ?

Jawaban : ping tiak berhasil karena VLAN 99 merupakan VLAN trunk yang hanya sebagai perantara, VLAN 99 bukan VLAN native (VLAN Asli).

Pertanyaan : ping dari PC2 ke PC5 apakah berhasil ?

Jawaban : ping berhasil karena PC2 dan PC2 berada pada VLAN yang sama dengan subnet yang sama.


Langkah 12. Menguji pada PC1

Pertanyaan : ping dari PC2(172.17.20.22) ke PC1 (172.17.10.21) apakah berhasil ?

Jawaban : ping tidak berhasil karena meskipun port yang menghubungkan PC1 dengan S2 (port fa0/11) sudah disambungkan pada VLAN 20 (VLAN yang sama dengan PC2) namun PC1 masih berada pada subnet yang berbeda dengan PC2.



Pertanyaan : ping dari PC2(172.17.20.22) ke PC1(172.17.20.23) apakah berhasil ?

Jawaban : ping berhasil

Pertanyaan : mengapa ping dari PC2(172.17.20.22) ke PC1(172.17.20.23) bisa berhasil ?

Jawaban : ping berhasil karena PC2 dan PC1 sudah terhubung ke VLAN yang sama yaitu VLAN 20 dan keduanya berada pada subnet yang sama yaitu 172.17.20.0


Artikel Terkait